Kamis, 29 September 2016

Membuat Batik / Creation Of Batik

Batik is both an art and a craft, which is becoming more popular and well known in the West as a wonderfully creative medium. The art of decorating cloth in this way, using wax and dye, has been practised for centuries. In Java, Indonesia, batik is part of an ancient tradition, and some of the finest batik cloth in the world is still made there. The word batik originates from the Javanese tik and means to dot. 

To make a batik, selected areas of the cloth are blocked out by brushing or drawing hot wax over them, and the cloth is then dyed. The parts covered in wax resist the dye and remain the original colour. This process of waxing and dyeing can be repeated to create more elaborate and colourful designs. After the final dyeing the wax is removed and the cloth is ready for wearing or showing. 

Contemporary batik, while owing much to the past, is markedly different from the more traditional and formal styles. For example, the artist may use etching, discharge dyeing, stencils, different tools for waxing and dyeing, wax recipes with different resist values and work with silk, cotton, wool, leather, paper or even wood and ceramics.
Batik is historically the most expressive and subtle of the resist methods. The ever widening range of techniques available offers the artist the opportunity to explore a unique process in a flexible and exciting way.


Batik merupakan seni dan kerajinan, populer dan terkenal di Barat sebagai media sangat kreatif. Seni menghias kain dengan cara ini, menggunakan lilin dan pewarna, telah dipraktekkan selama berabad-abad. Di Jawa, Indonesia, batik merupakan bagian dari tradisi kuno, dan beberapa kain batik terbaik berasal dari Indonesia. Kata batik berasal dari tik Jawa dan sarana untuk dot.

Untuk membuat batik, beberapa bidang di tutup malam, dan kain kemudian dicelup. Bagian tertutup lilin tidak terkena pewarna dan tetap warna asli. Proses waxing dan pencelupan dapat diulang untuk menciptakan desain yang lebih rumit dan berwarna-warni. Setelah pencelupan akhir lilin dihapus dan kain siap pakai atau dipamerkan.

batik kontemporer sangat berbeda dari gaya yang lebih tradisional dan formal. Misalnya, artis dapat menggunakan etsa, debit pencelupan, stensil, alat yang berbeda untuk waxing dan pencelupan, resep lilin tidak cocok dengan sutra, katun, wol, kulit, kertas atau bahkan kayu dan keramik.


Labsky Students Activity make the batik






Proses Mewarnai Kain Batik



Proses Mewarnai Kain Batik



Kain Mori selesai dicanting



Proses membilas kain setelah dicelupkan dari pewarna batik 



Proses membilas kain setelah dicelupkan dari pewarna batik 


Karya Batik Yang Sudah Jadi



Karya Batik Yang Sudah Jadi



Karya Batik Yang Sudah Jadi



Karya Batik Yang Sudah Jadi



Karya Batik Yang Sudah Jadi



Karya Batik Yang Sudah Jadi



Kompor sebagai pengganti anglo untuk memanaskan lilin malam



Proses Mencanting 



Proses Mencanting 




Proses Mencanting



Proses Membuat gambar dengan pensil di atas kain Mori




Proses Membuat gambar dengan pensil di atas kain Mori


Siswa mengekplorasi pewarna naptol + Garam pewarna



Aktivitas mencanting



Aktivitas mencanting



Penjemuran hasil batik sebaiknya tidak mengenai matahari langsung

6 komentar:

  1. Pak saya buat batik gagal mulu 😢😢😢
    Kasih tips dan triknya dong pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gagal dibagian mana Di. Mencanting, mewarnai atau yang lain?

      Hapus
    2. Untuk mencanting sebaiknya posisi kain miring dan perhatikan posisi tangan agar tidak terkna malam yang panas.

      Untuk pewarnaan perhatikan bahan Naptol dan garam warna. Naptol dicampur dengan air hangat dan garam pewarna cukup air biasa aja.

      Hapus
    3. Saya udah mencanting tapi kok warnanya meleber gitu saya sedih pak :'(

      Mana lilinnya panas 💔

      Hapus
    4. kemungkinan lilinnya tidak tembus kebelakang, solusinya kamu canting ulang dibagian belakang kain. dijamin tidak beleber lagi.

      Hapus
  2. Pak saya buat batik gagal mulu 😢😢😢
    Kasih tips dan triknya dong pak

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman